Selasa, 18 Agustus 2015

Sejarah Coklat

Mokaya
Tanaman coklat; Tanaman kakao; atau tumbuhan yang memiliki nama latin Theobroma Cacao L, yang memiliki arti "Makanan untuk Dewa" ini merupakan Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cokelat atau kokoa diambil dari bagian biji pohon kakao. Tanaman Kakao pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu di Mesoamerika, lokasi tepatnya di Amerika tidak diketahui, tetapi dari bukti-bukti arkeologi yang ditemukan pada keramik dengan residu dari minuman kakao di situs arkeologi peradaban Mokaya dan Olmec di sepanjang sungai Orinoco.

Di sepanjang sungai Orinoco di Amerika Selatan terdapat banyak pohon kakao liar. Kemudian orang-orang dari bangsa Maya mulai membudidayakan pohon kakao. Sewaktu orang-orang ini bermigrasi ke Yucatan di Amerika Tengah, mereka juga membawa kakao ke sana.

Secangkir coklat yang disajikan untuk bangsawan
Kebiasaan menikmati coklat dimulai oleh para bangsawan suku Indian Aztec di Amerika Tengah, daerah yang sekarang menjadi wilayah Meksiko. Penduduk Meso-Amerika ini mencampurkan bubuk biji kakao yang rasanya pahit dengan jagung fermentasi atau juga dengan anggur. Campuran ini diracik menjadi minuman yang disajikan dalam cangkir emas. Bahkan salah satu kaisar Aztec yang bernama Montezuma dapat meminum lebih dari 50 cangkir cokelat setiap hari.

Bahkan, karena begitu berharganya cokelat pada masa itu dianggap sebagai makanan para dewa yang menjadi asal-usul nama latin pohon cokelat. Sehingga biji kakao digunakan dalam upacara keagamaan dan juga sebagai hadiah. Selain itu, karena berharganya cokelat pada zaman itu, membuat biji kakao digunakan juga sebagai alat pembayaran yaitu mata uang.
Buah dan biji coklat

Sewaktu terjadi penaklukan oleh Spanyol di Meksiko dan Amerika Tengah, orang Spanyol juga mulai membuka perkebunan kakao. Ternyata keuntungannya sangat besar, sehingga orang Spanyol menguasai perdagangan cokelat hingga abad ke-18. Mereka juga membawa biji kakao ke Haiti, Trinidad dan Afrika Barat. Dan hingga sekarang, penghasil cokelat terbesar adalah salah satu negara di Afrika Barat yaitu Pantai Gading.
Kebiasaan minum cokelat akhirnya menjadi kebiasaan para bangsawan di Spanyol. Kemudian kebiasaan ini menyebar hingga ke Inggris dan seluruh Eropa, khususnya masyarakat golongan atas dan bangsawan.

Karena rasanya yang unik, minuman cokelat bahkan menyaingi bir yang saat itu populer di Eropa. Dan permintaan akan cokelat dengan rasa yang semakin nikmat terus berkembang, apalagi sejak ditemukan mesin untuk membuat cokelat pada masa revolusi industri.
Sejak ditemukan berbagai cara pembuatan cokelat pada masa revolusi industri di Eropa, mesin uap mulai digunakan untuk menggiling cokelat. Kemudian perubahan signifikan dalam meningkatkan mutu cokelat terjadi pada tahun 1828 di Belanda di mana Coenraad van Houten menemukan cara memisahkan bubuk dan minyak kakao dari adonan biji kakao giling. Hal ini membuka penemuan-penemuan berikutnya yang mampu mencampur cokelat yang berupa cairan yang kental dan pekat, dicampur minyak kakao serta gula. Dan ini menjadi asal mula cokelat padat yang akan menjadi cikal bakal cokelat batangan yang kita kenal sekarang.

Sekitar abad ke-19, barulah cokelat yang rasanya lembut di lidah mulai diciptakan. Dimulai di Swiss, adonan biji kakao giling dimasukkan ke cakram porselen dan dihaluskan beberapa jam sehingga menghasilkan cokelat yang lembut dan dapat lumer di lidah. Proses ini disebut conching.
Salah satu jenis coklat yang sudah olahan dari Swiss
Kemudian banyak pengusaha industri makanan mulai membuat cokelat jenis ini yang sangat laku. Beberapa nama terkenal yang merknya terkenal hingga sekarang, mulai terjun dalam industri ini. Pengusaha dan penemu seperti Lindt, Nestle, Hershey, Tobler dan Kohler, yang nama mereka dikenal sebagai merk cokelat hingga hari ini, telah menemukan berbagai mesin pengolahan cokelat untuk meningkatkan mutu dan rasa cokelat.



Tanaman Kakao banyak dibudidayakan oleh para pekebun tanah air, antara lain sebagian besar Sulawesi, Sumatera, dan Jawa. Usaha budidaya Kakao umumnya dilakukan oleh para petani. kendatipun ada beberapa perkebunan swasta yang saat ini mulai mencoba untuk mengusahakannya.
Petani coklat yang ada di Indonesia

Di antara tanaman perkebunan lainnya, tanaman kakao merupakan tanaman yang paling membutuhkan perawatan yang ekstra. Banyak hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman ini, apalagi jika ia tidak dibudidayakan sesuai dengan syarat tumbuhnya. Beberapa penyakit dan hama penting pada tanaman kakao misalnya busuk buah, VSD, kanker batang, kepik penghisap buah, penggerek buah, dan penggerek batang.
Hingga kini Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ke dua di dunia setelah pantai gading. Kendatipun demikian, mutu biji kakao dalam negeri merupakan yang paling buruk di antara biji kakao hasil produksi negara-negara tetangga. Hal ini terjadi karena perawatan dan pengolahan pasca panen yang diterapkan oleh para pembudidaya tidak dilakukan sebagai mana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar