Minggu, 11 Oktober 2015

Museum Coklat

Imhoff-Schokoladenmuseum (Imhoff cokelat museum) dibuka oleh Hans Imhoff pada tanggal 31 Oktober 1993. Hal ini terletak di kuartal Cologne dari Altstadt-Süd di semenanjung Rheinauhafen. Pameran menampilkan seluruh sejarah cokelat, dari awal dengan Olmec, Maya dan Aztec untuk produk kontemporer dan metode produksi.

Dengan 5.000 tur dan 675.000 pengunjung setahun, museum ini dalam Top Ten museum Jerman. Museum ini sepenuhnya mandiri, tidak menerima subsidi. Ini memiliki departemen pemasaran sendiri dan digunakan oleh Schokoladenmuseum Gastronomie GmbH untuk acara.

Operator

Museum ini dijalankan oleh Schokoladenmuseum Köln GmbH. Sejak Maret 2006, produsen cokelat Swiss Lindt & Sprungli telah menjadi mitra dalam memproduksi pameran. Sebelum bahwa pasangan itu adalah Cologne produsen coklat Stollwerck, dan museum sebelumnya dikenal sebagai Imhoff-Stollwerck-Museum.

Objek

Sebuah Tropicarium kecil, terbuka untuk pengunjung, yang terdiri dari kubus kaca 10 meter persegi rumah kakao pohon dari spesies Theobroma cacao dan Theobroma grandiflorum.
Versi miniatur dari mesin yang digunakan dalam produksi cokelat, sehingga pengunjung dapat mengamati proses pembuatan cokelat kecil yang diberikan di pintu masuk.
Sebuah daya tarik tersendiri adalah cokelat 3 meter-tinggi air mancur; seorang karyawan dips wafer ke dalam cokelat cair dan mendistribusikan mereka ke pengunjung.
Di pintu masuk museum adalah toko dengan berbagai macam produk cokelat dan praline. Pada tahun 2006, museum cokelat memasuki kesepakatan kemitraan dengan Lindt & Sprungli, karenanya sebagian besar produk di toko adalah Lindt & Sprungli. Kesepakatan ini berhasil sebelumnya dengan produser coklat Cologne berbasis Stollwerck.

Di antara item yang paling berharga dalam koleksi museum adalah abad ke-19 ke-18 dan porselen dan perak mangkuk dan kapal untuk minum cokelat dari pra-Columbus Mesoamerika. Museum ini juga memiliki dipajang sejarah mesin coklat dan cetakan untuk membentuk cokelat dalam berbagai bentuk, dan koleksi sejarah mesin penjual otomatis cokelat.

Senin, 05 Oktober 2015

Bentuk Kreasi Coklat Ter-Unik

Siapa sih di antara kita yang belum pernah melihat coklat, pasti hampir semua orang pernah melihatnya bahkan mencicipinya, bukan?. Mulai dari yang berbentuk batangan, bulat, hati, binatang, bunga dan lain sebagainya. Tapi pernahkah kalian bayangkan kalau ada coklat yang berbentuk sepatu atau bahkan mobil. Kalau ukurannya kecil mungkin masih wajar, tapi kalau ukurannya sama dengan aslinya bagaimana ya?
Daripada penasaran langsung aja di liat foto-foto uniknya di bawah ini!


SEPATU NIKE SNEAKERS DARI COKLAT

MOBIL FERRARI FORMULA 1 DARI COKLAT

COKLAT BERBENTUK ORGAN MANUSIA

KALKULATOR DARI COKLAT

PASTA GIGI DARI COKLAT

KEYBOARD DARI COKLAT

LAPTOP DARI COKLAT

PERANGKO DARI COKLAT



Sumber: http://coklat-dach.blogspot.co.id/2013/10/bentuk-coklat-terunik-di-dunia.html







Gemuk Karena Coklat? Benar atau Salah?

Siapa yang tak suka coklat?  Makanan ini bukan saja menjadi favorit anak-anak, namun remaja, dewasa bahkan lanjut usiapun banyak yang menyukainya.  Tidaklah mengherankan karena coklat yang tergolong dalam gula-gula karena manisnya ini memiliki rasa yang khas dan membuat sebagian besar wanita suka memakannya.
Coklat yang beredar di pasaran bermacam-macam jenisnya, ada yang murah dan ada juga yang mahal.  Makanan ini dijadikan salah satu gift wajib oleh para anak muda pada kekasihnya di hari kasih sayang, karena coklat dan wanita seolah dua hal yang tak terpisahkan.  Namun tahukah anda bahwa tak sedikit wanita yang menghindarinya dengan alasan takut gemuk?  Memang banyak mitos yang beredar tentang makanan ini, ada yang mengatakan bahwa coklat dapat membuat tubuh menjadi gemuk bila terlalu sering mengkonsumsinya karena kandungan gula dan lemaknya, namun benarkah coklat bikin gemuk?
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang dokter dari Amerika Serikat, Dr. Beatrice Golomb ternyata komposisi kalori dalam coklat memiliki pengaruh penting dalam peningkatan berat badan.  Kalori dan kandungan nutrisi dalam coklat akan merangsang metabolisme tubuh untuk bekerja lebih keras, sehingga proses pembakaran lemak lebih sempurna.
Penelitian yang dilakukan pada 927 responden yang terdiri dari pria dan wanita ini memberikan hasil yang cukup mengejutkan, karena ternyata responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi memiliki indeks massa tubuh yang lebih ringan bila dibandingkan responden yang jarang atau tidak mengkonsumsi coklat.  Artinya bahwa coklat tidak berpengaruh terhadap kenaikan berat massa tubuh.  Bahkan penelitian ini justru menujukkan bahwa kandungan epicatechin dalam coklat dapat meningkatkan jumlah mitokondria yang bertugas melakukan pembakaran. Epicatechin inilah yang berperan dalam menurunkan berat badan.
Jadi terjawab sudah pertanyaan benarkah coklat menaikkan berat badan dan dapat disimpulkan bahwa korelasi coklat dengan kenaikan berat badan hanyalah mitos.  Berdasarkan hasil penelitian tersebut ternyata mengkonsumsi coklat justru memberi pengaruh positif dalam program diet atau program menurunkan indeks massa tubuh.  Sehingga dengan demikian anda tidak perlu lagi khawatir bahwa tubuh akan menjadi gemuk karena mengkonsumsi coklat.