1.
Panen
Proses panen adalah tahap awal pengolahan cokelat.
Buah cokelat dipetik dari pohonnya. Pilihan buah yang dipanen menentukan
kualitas cokelat. Sebab, hanya buah yang matang sempurna di pohon yang
memberikan hasil terbaik dari sisi rasa maupun aroma.
2.
Fermentasi
Buah cokelat yang dipetik kemudian harus menjalani masa fermentasi selama lima hari. "Fermentasi menggunakan getah dalam buah coklat itu sendiri," kata Tissa. Getah biji mengeluarkan enzim alami. Pada proses ini perlu pengawasan karena kalau terlalu lama, maka hasilnya tidak akan bagus.
Buah cokelat yang dipetik kemudian harus menjalani masa fermentasi selama lima hari. "Fermentasi menggunakan getah dalam buah coklat itu sendiri," kata Tissa. Getah biji mengeluarkan enzim alami. Pada proses ini perlu pengawasan karena kalau terlalu lama, maka hasilnya tidak akan bagus.
3. Pencucian
Biji kakao dibersihkan untuk menghilangkan semua bahan
yang asing.
4.
Pemanggangan
Biji kakao selanjutnya akan dipanggang/disangrai untuk
membawa keluar rasa coklat dan warna biji (roasted). Suhu, waktu dan
tingkat kelembaban pada saat penyangraian (roasted) tergantung pada jenis biji
yang digunakan dan jenis cokelat atau produk yang akan dihasilkan.
5.
Pemisahan Dari Kulit
Sebuah mesin penampi (winnowing machine) akan digunakan
untuk memisahkan kulit biji dan biji kakao.
6.
Proses Alkalisasi
Biji kakao kemudian akan mengalami proses alkalisasi,
biasanya menggunakan kalium karbonat, untuk mengembangkan rasa dan warna.
7.
Penggilingan
Setelah di alkalisasi, biji kakao kemudian memasuki
proses penggilingan untuk membuat cocoa liquor (kakao partikel tersuspensi
dalam cocoa butter). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan
jenis mesin penggilingan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan.
8.
Pencampuran
Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya
produsen akan menambahkan bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah citra
rasa coklat. Umumnya menggunakan lebih dari satu jenis kacang dalam produk
mereka, yang dicampur bersama-sama dengan formula yang dibutuhkan.
9.
Pengestrakan
Tahapan selanjunya adalah
mengekstrak the cocoa liquor dengan cara dipress/ditekan untuk mendapatkan
lemak coklat (cocoa butter) dan kakao dengan massa padat yang disebut cocoa
presscake. Persentasi lemak kakao yang dipress disesuaikan dengan keinginan
produsen sehingga komposisi lemak coklat (cocoa butter) dan cocoa presscake
berbeda-beda.
10. Proses Pemurnian
Campuran kemudian mengalami
proses pemurnian sampai pasta yang halus terbentuk (refining). Refining
bertujuan meningkatkan tekstur dari coklat.
11. Conching
Proses selanjutnya,
conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan tekstur coklat. Conching
adalah proses menguleni atau smoothing. Kecepatan, durasi dan suhu conching
akan mempengaruhi rasa. Sebuah alternatif untuk conching adalah proses
pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja seperti pengocok telur.
12. Proses Pemanasan dan
Pendinginan
Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan
dan proses pemanasan kembali. Hal ini mencegah perubahan warna dan lemak
coklat dalam produk tersebut. Hal ini untuk mencegah perubahan warna dan
melelehnya coklat dalam produk.
13. Pencetakan
Campuran ini kemudian
dimasukkan ke dalam cetakan atau digunakan untuk pengisi enrobing dan
didinginkan di ruang pendingin.
14. Pengemasan
Cokelat ini kemudian dikemas untuk distribusi ke
outlet ritel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar